Kamis, 13 Desember 2012

BIOTECHFAIR UAI 2012 di DAAI TV

Syukur Alhamdulillah, acara kami ini diputar pada program Bumiku Satu - DAAI TV. Bagi teman-teman yang belum melihat, bisa dilihat di video ini. Penasaran kan? :)

http://www.youtube.com/watch?v=drZyVqLEzqg

Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam acara ini serta dukungan dari teman-teman dan dosen-dosen. Semoga acara ini bermanfaat.

Minggu, 20 Mei 2012

Seminar & Talkshow, Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Lomba Fotografi


BIOTECHFAIR UAI 2012

Mau tau gimana caranya mempertahankan dan meningkatkan Biodiversitas di Indonesia saat ini dengan berbasis Biotechnology ?
Ikuti Seminar dan Talkshow dengan tema "Maintaining Biodiversity in Indonesia With Biotechnologi"


Seminar & Talkshow
    
  • Tanggal/waktu        : 9 Juni 2012/ 08.00-14.00 WIB 
  • Tempat                   : Lt.3 Ruang Auditorium Arifin Panigoro Universitas Al-Azhar Indonesia
Registrasi:
Mahasiswa/SMA : Rp 35.000
Umum                : Rp 40.000
Pembayaran: On the spot atau tranfer ke rek 1120055276, lalu konfirmasi no rek ke 0856 9230 0605/0856 9108 8270


Get Seminar Kit, Sertifikat, Lunch, Snack & Doorprize


Untuk 100 orang pendaftar pertama harga tiket hanya 20.000.


Ikuti Juga Berbagai Lomba Seperti Lomba Karya Tulis Ilmiah (Mahasiswa) dan Lomba Fotografi (SMA/MA dan Mahasiswa) dengan berbagai hadiah menarik!

Lomba Karya Tulis Imliah: FREE
Lomba Fotografi: 50.000/org

Hadiah
Juara 1 : 2.000.000, piagam, goodie bag/Souvenir (Foto & LKTI)
Juara 2 : 1.000.000, piagam, goodie bag/Souvenir (Foto & LKTI)
Juara 3 : 600.000, piagam, goodie bag/Souvenir (Foto & LKTI)

Informasi Pendaftaran
Nurlaila 0856 9230 0605
Bella 0856 9108 8270

Come and Join Us:
Twitter: @BIOTECHFAIR_UAI
Facebook: Biotechfair 2012

UAI




Sabtu, 19 Mei 2012

Ilmuwan Ungkap Rahasia Pari Manta


EXETER, KOMPAS.com - Pari manta, ikan yang lebarnya mencapai 7,62 meter, telah lama menjadi misteri. Tak banyak yang diketahui dari ikan yang kadang juga disebut kelelawar laut ini.

Dalam studi terbaru menggunakan satelit, ilmuwan berhasil mengungkap beberapa rahasia soal pari manta. Diantaranya soal perilaku dan jarak pergerakan jenis ikan ini.

"Satelit yang mengirim data menguak bahwa pari manta bermigrasi sejauh hingga 1100 kilometer selama periode studi," kata Matthew Witt, ilmuwan dari Environment and Sustainability Institute, University of Exeter.
"Pari manta menghabiskan sebagian besar waktunya mengitari wilayah pesisir yang kaya zooplankton dan telur ikan," tambah Witt kepadaLivescience pada sabtu (12/5/2012).

Pari manta adalah hewan filter feeder. Ia mencari makan dengan membuka mulut, mengoleksi zooplankton. Pari manta dikatakan banyak menghasibkan waktu di perairan berjarak sekitar 3,2 kilometer dari pantai.

Howard Rosenbaum dari Wildlife Conservation Society mengatakan, studi seperti ini sangat penting dalam mengembangkan manajemen pari manta, yang jumlahnya mulai menurun secara global.

Pari manta masuk dalam kategori terancam berdasarkan International Union for Conservation of Nature. Banyak pari manta menjadi tangkapan samping dari nelayan yang berburu ikan lain seperti hiu.

Pari manta kadang disebut "devilfish" namun tak berbahaya bagi manusia. Ikan ini tidak bisa menyengat seperti jenis pari lainnya. Riset mengungkap bahwa rasio otak dan tubuh pari manta paling besar dibandingkan hiu dan pari.

Peneliti mengungkapkan bahwa tracking pari manta dengan satelit menawarkan cara memahami migrasi global ikan ini serta ancamannya. Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal PLoS ONE.

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2012/05/13/13375719/Ilmuwan.Ungkap.Rahasia.Pari.Manta

10 Spesies Baru Ikan Diteliti


CONSERVATION INTERNATIONAL11 spesies baru yang ditemukan di Raja Ampat (dari atas, kiri ke kanan) masing-masing
Pterois andover,Pterocaesio monikae, Pseudochromis jace, Pseudanthias charlenae, 
Pictichromus caitlinae, Melanotaenia synergos, Chrysiptera giti, Paracheilinus nursalim, 
Hemiscyllium galei, Corythoichthys benedetto, dan Hemiscyllium henryi.


DENPASAR, KOMPAS.com - Indonesian Biodiversity Research Center (IBRC) tahun ini fokus meneliti 10 spesies ikan baru dari sejumlah wilayah di Tanah Air.

"Penelitian itu bertujuan mendeskripsikan jenis ikan baru dari unsur genetika atau DNA," kata Dita Cahyani, Koordinator Riset IBRC di sela-sela kunjungan delegasi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) di Denpasar, Jumat (11/5/2012).

Menurut dia, para peneliti dari sejumlah universitas termasuk Universitas Udayana, Universitas Diponegoro, dan Universitas Cendrawasih antara lain mengidentifikasi spesies ikan dartfish, ikan hiu, dan jawfish.

Pimpinan IBRC Prof IGNK Mahardika mengatakan, jenis ikan baru yang diidentifikasi berasal dari Papua, Bali, Aceh, dan Kepulauan Karimun Jawa.

"Sebenarnya banyak sekali jenis penelitian yang sedang kami lakukan pada tahun ini, namun fokusnya terhadap spesies baru tersebut," ujarnya.

Mahardika mengatakan, selain meneliti 10 ikan jenis baru itu pihaknya juga ditawari untuk meneliti genetika ikan tuna untuk mengetahui populasi ikan tersebut.

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2012/05/11/19130992/10.Spesies.Baru.Ikan.Diteliti

Senin, 14 Mei 2012

BIOTEKNOLOGI dalam Pelestarian Biodiversitas


Keanekaragaman hayati saat ini jumlahnya sangat mengkhawatirkan. Kekurangan pangan, masalah kesehatan, kerusakan lingkungan baik ekosistem tanah dan air, serta peningkatan polusi udara menjadi penyebab terjadinya pengurangan keanekaragaman hayati. Khususnya untuk wilayah tropis, permasalahan biodiversitas masih terkendala dalam pemanfaatan secara optimal untuk mendukung kehidupan manusia. Paradigma biodiversitas tropika saat ini merupakan manajemen ekologis yang menyangkut program penggunaan lahan dan konservasinya dengan pemanfaatan potensi yang masih terbatas. Untuk itu, diperlukan keterlibatan teknologi biologis (bioteknologi) yang berpotensi untuk meningkatkan kesinambungan dalam pemanfaatan potensi biodiversitas agar dapat menjaga keanekaragaman hayati yang ada, sehingga permasalahan kehidupan manusia dapat teratasi. 





Sekilas info mengenai Biodiversitas

BIODIVERSITAS merupakan keanekaragaman hayati. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Namun, seperti flora dan fauna yang ada saat ini sangat memperihatinkan. kita, sebagai manusia tidak dapat melestarikan dan mempertahankan hewan2 maupun tumbuhan yang kita miliki. seperti, yang terjadi belakangan ini. Orang utan dianggap sebagai hama sehingga mereka dibunuh oleh masyarakat sekitar karena memasuki area perkebunan kelapa sawit. Sikap inilah yang mencerminkan perilaku yang tidak baik. Orang utan tersebut memasuki area perkebunan kelapa sawit juga dikarenakan habitatnya di hutan sudah tidak tersedia lagi, habitat mereka entah kemana dan pastinya karena perilaku manusia yang sangat kejam. Bukan hanya orang utan saja, tetapi banyak satwa lainnya yang harus dilindungi agar tidak punah. Upaya konservasi pun dilakukan untuk melindungi satwa-satwa yang ada di Indonesia ini. Salah satunya adalah kebun binatang ragunan. Terdapat beberapa gambar yang diambil dari Kebun Binatang Ragunan, seperti beruang madu dan Burung merak. 



                           Beruang madu                                     Beruang madu

                           Kawasan Kebun Binatang                   Burung Merak

by: Nurlaila Indah Sari

Sabtu, 12 Mei 2012

Ada Ikan Aneh Tak Memiliki Wajah

 SKOTLANDIA, KOMPAS.com — Inilah 1 dari 15 spesies ikan paling aneh yang ditemukan pada tahun 2011, ikan purba yang tak memiliki wajah. Tim peneliti asal Inggris Raya menemukannya di Pulau Orkney, Skotlandia. Tak cuma minus wajah, ikan yang ditemukan juga tidak memiliki otak dan sirip. 



Panjang ikan tersebut cuma sekitar 5 sentimeter serta memiliki tubuh yang transparan. Karena minim sirip, ikan ini juga tak jago dalam berenang. Pergerakannya hanya didukung oleh susunan saraf pada bagian punggungnya. Berita tersebut dilansir International Business Times, Sabtu (31/12/2011).

"Di zaman di mana dunia telah dipetakan dan direkam, sangat mengagumkan mengetahui ada banyak spesies menanti untuk ditemukan di bawah ombak lautan," kata Richard Lockhead, Environment Secretary Skotlandia. "Perairan Skotlandia kaya akan biodiversitas dan tanggung jawab kita untuk menjaga lingkungan rapuh ini. Karena itu kami melakukan survei laut dengan survei baru yang direncanakan pada tahun 2012 untuk mengetahui apa saja yang ada di laut Skotlandia," kata Lockhead.

Selain ikan tak berwajah itu, ditemukan pula remis raksasa, remis kuda dan remis kipas. Remis adalah sejenis kerang-kerangan yag hidup di dasar perairan dan memiliki cangkang kuat.

Remis raksasa memiliki cangkang kuat dengan ukuran sekitar 45 sentimeter dan bisa hidup selama 20 tahun. Sementara remis kipas selain memiliki bentuk serupa kipas juga punya tanduk dan filamen berwarna emas seperti rambut manusia. Ukurannya sekitar 40 sentimeter. Remis kuda bisa bertahan hidup selama 50 tahun